Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens

Kesulitan hidup seorang bakal ibu

Geadley Lian's picture

Suatu ketika dimalam yg dingin & sepi,seorang bakal ibu duduk didepan jendela memandang bulan & bintang di angkasa yg terhias cantik mwarnai malam.Dia mula termenung terkenangkan nasibnya & bakal bayi yg bakal lahir ike dunia ini & tanpa sadar air mata mula menetes sedikit demi sedikit mbasahi pipi.Saat itu,para penduduk tidak memiliki televisi mahupun radio utk mhilangkan rasa capek di waktu malam.Dia sebenarnya masih muda & memiliki wajah manis lagi cantik rupawan penuh sopan santun bahkan pandai mngurus rumah.

Dia dilahirkan dalam keluarga yg kurang berada(miskin) & ibunya dipanggil Tuhan saat dia lagi masih kecil karna sakit.Maka tinggal bapanya sajalah yg mbesarkan dia sehinggalah dia mendirikan rumah tangga & itu sedikit sebanyak dapat mengurangkan beban dirinya serta bapanya yg tersayang.Dia mengimbas kembali saat2 dimana dia baru mengenali suami dulu,yaitu seorang yg sangat gagah,hobinya suka memburu binatang & pulang lewat,juga seorang prajurit tombak yg handal.Kenangan itu bermain-main di pikirannya malam itu.

Sehingga pada suatu ketika,perang telah meletus puak menyebabkan suaminya ditangkap bahkan bapanya juga.Dia hilang tempat bergantung hidup & mujur saudaranya masih ada utk menjaganya.Dikampung itu,perang antara puak sering meletus tetapi kali ini,suami & bapanya bernasib malang.Para penduduk di kampung itu tidaklah begitu ramai jumlahnya gara2 perang puak.Seperti mana semua orang tahu bahwa zaman itu adalah zaman darurat & potong kepala orang sudah mjadi amalan dalam perang puak.

Pada awal pemikirannya,dia ingin memberikan bayi yg dikandungnya itu kepada keluarga orang lain tetapi saudaranya melarang keras pemberian bayi itu karna hanya akan menimbulkan rasa bersalah terhadap bayi yg dikandung.Saudaranya menyuruh agar bayi itu dijaga dengan baik sehingga dilahirkan & membesar.

Tahun demi tahun telah berlalu,dia sudah tidak lagi mendengar khabar tentang bapa & suaminya karna setelah menunggu lama,keduanya tidak muncul2.Firasatnya mengatakan bahwa kedua-duanya sudah tiada lagi.Dia menunggu dengan tangisan yg tidak terhenti namun akhirnya dia mula belajar menerima apa saja yg telah terjadi terhadapnya,sehingga pada suatu ketika,seorang hamba Tuhan yg merupakan seorang warga berkulit putih datang melawat kampung itu & mula mengajar tentang firman Tuhan kepada penduduknya.

Saat hamba Tuhan itu datang,zaman perang sudah berakhir & pemimpin yg bangkit pada saat itu melarang sekeras-kerasnya perang puak yg terletus sejak dari dulu lagi.Dari kampung itulah,mulanya perkembangan kristen ke seluruh bahagian negeri.

Kesimpulan dari cerita ini adalah,Tuhan mengasihi kita lebih dari segalanya,meski orang yg kita sayang mendahului kita,percayalah bahwa Tuhan selalu di pihak yg benar.Kita sering membelakangkan Tuhan dalam segala hal tanpa sadar,hidup ini sangat berharga.Saat kita dipanggil Tuhan pasti kita akan masuk sorga & bertemu Tuhan & mereka yg telah pergi dulu mendahului kita.

"Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku,cara hidupku,pendirianku,imanku,kesabaranku,kasihku & ketekunanku" 2 Tim 3:10

"Seperti kepada seorang budak yg merindukan naungan,seperti kepada orang upahan yg menanti-nantikan upahnya" Ayb 7:2

"Apabila aku berpikir:tempat tidurku akan memberi aku penghiburan & tempat pembaringanku akan meringankan keluh kesahku" Ayb 7:13 

Disclaimer | Situs ini dibuat oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) © 2008-2024 | Buku Tamu | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran