Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens

Epistle Debt

Nael's picture

Hutang Injil
Injil adalah suat KABAR SUKACITA bagi seluruh manusia
yang berdosa. KABAR SUKACITA itu adalah adanya Sang Penebus seluruh
dosa manusia. Upah dosa yang ialah maut telah dibayar lunas dengan
kematian seorang pribadi manusia sekaligus Tuhan di atas kayu salib,
sehingga manusia dilayakkan untuk memperoleh hidup yang kekal. Pribadi
ini adalah Yesus, Juruselamat umatNya dari dosa.

Setiap orang
yang telah mengenal dengan sungguh-sungguh dan percaya siapa itu Yesus
Kristus pasti berhutang Injil. Ini adalah anugerah jika kita bisa
percaya dengan sungguh kepada Tuhan Yesus.
Sedikit kesaksian,
terus terang saya percaya kepada Tuhan Yesus, bukan dari keluarga
sendiri. Tetapi dari sebuah acara KKR yang diadakan oleh sekolah SMP
saya dahulu. Bukankah ini kejadian yang luar biasa? Bila saja sekolah
saya tidak disana atau dulu rumah saya tidak dekat dengan sekolah itu,
belum tentu saya dapat mengenal Tuhan Yesus atau mungkin mengenal Tuhan
Yesus tidak pada saat SMP. Padahal sungguh menyenangkan bila kita
mempunyai pegangan Tuhan yang benar dari kecil. Ya, saya berhutang
Injil kepada pengkotbah KKR itu yang sama sekali tidak pernah saya
kenal.
Coba kita pikirkan, Inji itu memang seperti permainan lari
estafet. Kita tidak bisa mendapatkannya sendiri, tetapi harus ada yang
memberikan dan memberitahu kita tentang KABAR SUKACITA ini. Entah itu
langsung Tuhan sendiri yang menyatakan diriNya pada manusia (Kejadian
ini jarang) atau antar sesama manusia.

Oleh karena itu kita
berhutang paling sedikit 1 Injil. Dan sebagai anak-anak Tuhan tentunya
kita harus melunasi hutang Injil ini selama kita masih diberikan
kesempatan untuk hidup. Kita bisa menginjili melalui kehidupan kita
yang sesuai firmanNya (Injil Pasif) atau langsung share dengan
teman-teman yang belum mengenal kasih Tuhan kita, Yesus Kristus (Injil
Aktif). Tentunya paling efektif adalah menggunakan Injil Aktif, karena
orang-orang zaman sekarang sulit untuk memperhatikan seseorang yang
berbeda. Agama lain pun bisa lebih baik tingkah lakunya daripada orang
yang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.

Jika mau menginjili, kita perlu ingat 3 hal ini ( Selain dari renungan A Christian Epistle) :
1.
Injil adalah kekuatan Allah. Karena ini kekuatan Allah maka kita tidak
perlu takut menginjili karena Tuhan pasti memberikan kekuatanNya &
penyertaanNya saat kita menginjili seseorang atau teman kita. Meskipun
ada harga yang harus dibayar.
2. Apabila 1 orang saja bertobat
setelah mendengar Injil ini lalu kita doakan dan percaya kepada Tuhan
Yesus dengan sungguh-sungguh, ada sukacita besar yang terjadi di
Kerajaan Sorga.
3. Tolong dibaca Yehezkiel 3 :18. Itu soal tanggung jawab.

Marilah
kita berdoa minta kepada Tuhan agar diberikan keberanian dan
kebijaksanaan dalam menginjili. Karena sebenarnya menginjili itu,

Every where
Every time
Everyone

GBU ALL... Laughing

menginjili

Yoshua's picture

Ada yg berpikir bahwa penginjilan hanya merupakan tanggung jawab seseorang dengan karunia jawatan penginjilan. Ternyata tidak, dijelaskan Nael, penginjilan merupakan tanggungjawab kita semua. Ibarat dalam sepakbola, pencetak gol bukan hanya otoritas striker, namun seluruh pemain harus berupaya mencetak gol dan memenangkan pertandingan.

Penginjilan itu lingkupnya ternyata luas. Kita bisa menolong teman ato saudara yg dekat dengan kita untuk mengenal Tuhan satu step lebih maju dari sekarang. Bagiku itu jg merupakan penginjilan. Jadi penginjlan bukan masalah kemampuan, tp kemauan.

Miliki hati yg rindu dipakai Tuhan.. God bless Smile

<- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Disclaimer | Situs ini dibuat oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) © 2008-2024 | Buku Tamu | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran